• Papan Nama Sekolah
  • header3

AHLAN WA SAHLAN di Website PAUDQu/TPQ/RTQ AL BUKHORI | Terima Kasih Kunjungannya... Semoga Anda Bahagia dan Diberkahi Allah Hari Ini...Cerdas Tangguh Kreatif Berakhlaqulkarimah

Pencarian

Kontak Kami


PAUDQu/TPQ/RTQ AL BUKHORI

NPSN : 70025779

Perum Griya Asri 2 Blok C RW 032 Ds. Sumber Jaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi


[email protected]

TLP : 081298470992


          

Prestasi Siswa

Banner

Statistik


Total Hits : 230887
Pengunjung : 96969
Hari ini : 10
Hits hari ini : 10
Member Online : 0
IP : 216.73.216.28
Proxy : -
Browser : Gecko Mozilla

Status Member

Pengabdian Sang Guru




Jika suatu saat engkau bertanya kepada seseorang,"Siapa guru yang paling tertanam dan berkesan di hatimu?"  Biasanya jawaban yang terlontar adalah nama seorang guru saat mengajar dirinya di tingkat SD maupun SMA.  Mengapa demikian?  Alasan yang pertama kemungkinan masa-masa SD adalah jenjang yang paling lama berinteraksi dengan sang guru.  Sedikitnya enam tahun kita berinteraksi dengan guru.  Kemungkinan yang kedua adalah masa SMA adalah saat para anak didik sudah mampu menilai secara mendalam tentang sang guru, sehingga ia akan menancapkan pilihan hatinya pada sang guru yang mampu memahami persoalan dirinya tidak saja pada masalah pembelajaran tetapi juga lainnya.

 

Namun, sadarkah diri kita bahwa ada sosok guru yang luput dari perhatian namun memiliki peran dan pengaruh yang cukup signifikan terhadap perkembangan anak didik, dialah sosok guru PAUD.  Mengapa demikian?  Mendidik, membimbing, dan mengajari anak-anak usia 3-5 tahun tentu bukan pekerjaan yang mudah.  Seorang guru yang mengabdi pada jenjang usia dini tidak saja memerlukan tingkat kesabaran yang tinggi melainkan juga perhatian yang seksama terhadap segala aktivitas sang anak didik selama dalam pengasuhannya.

 

Ada beberapa karakter yang perlu ditanamkan dan ditumbuhkan pada anak-anak usia dini (Playgroup, Kindergarten), diantaranya :

  • Kegigihan
  • Keberanian
  • Kemandirian
  • Kemampuan Adaftasi
  • Banyak akal

Kegiatan pembelajaran yang dirancangpun semestinya mengakomodir tumbuh kembangnya karakter-karakter tersebut.  Jauhkan anak-anak dari pembelajaran yang menitikberatkan pada baca, tulis, dan hitung atau istilahnya calistung.

Bagaimana anda bisa menjalani profesi sebagai guru PAUD yang selalu bahagia selama bersama anak-anak didik anda?  Berikut tip yang mungkin dapat menjadi rujukan anda :

  1. Panggilan Hati ; jadikan rutinitas anda bersama anak-anak didik sebagai panggilan hati bukan panggilan kerja.  Karena jika rutinitas pekerjaan anda  didasari oleh panggilan hati jelaslah bahwa orientasinya ibadah dan apa yang anda kerjakan berpedoman pada lillahi ta''ala. 
    Jika lillahi ta'ala maka anda tidak lagi mengeluh soal gaji yang dirasa belum sesuai dengan apa yang telah anda kerjakan.  Anda juga tidak melambat-lambatkan diri tiba di sekolah dengan alasan yang sebenarnya masih bisa dikesampingkan.  Jika pekerjaan anda merupakan panggilan hati maka anda senantiasa bahagia menjalani segala kewajiban yang telah diamanatkan sekolah semisal, disiplin dalam kehadiran di sekolah, mengemban tugas-tugas yang diberikan selain mengajar dengan penuh tanggungjawab, ramah terhadap anak didik, orang tua dan rekan sejawat, serta selalu tersenyum dengan ikhlas.  Anda pun akan mudah menanamkan karakter positif kepada anak, karena apa yang disampaikan oleh hati akan diterima pula oleh hati.  Intinya adalah jika anda mengerjakan seluruh aktivitas anda sebagai seorang guru berdasarkan hati atau lillahi ta'ala maka setiap kebersamaan anda dengan anak-anak, setiap lisan yang tersampaikan berupa nasehat, bahkan setiap tarikan napas anda bersama mereka adalah kumpulan ladang amal yang akan dituai kelak pada saatnya nanti.
  2. Cinta Kepada Anak ; anak adalah calon pewaris bangsanya karena itu mesti kita jaga, bimbing, dan didik dengan sebaik-baiknya.  Kecintaan kepada anak adalah salah satu faktor yang sangat berperan dan wajib dimiliki oleh setiap guru apalagi guru PAUD.  Jangan harap anda dapat bergaul, bercengkerama, apalagi mendidik mereka jika tidak memiliki rasa cinta terhadap mereka.  Menyukai anak berarti juga sekaligus menyukai dunia mereka.  Karena saat kita bersama mereka, bermain dan belajar kitapun harus menikmati aktivitas tersebut jika tidak maka sia-sialah usaha kita.  Kasih sayang dan rasa cintalah yang akan menguatkan hubungan antara guru dan anak didik.  Dan itu harus diperlihatkan kepada anak-anak sebagai kunci dari penumbuhan rasa percaya diri mereka sekaligus pengembangan 5 karakter di atas yang memberikan pengaruh penting pada kehidupan mereka dimasa mendatang.
  3. Anak Adalah Amanah ; setiap yang diberikan Allah SWT. kepada kita pada hakekatnya adalah sebuah titipan yang merupakan amanah dan perlu dijaga.  Termasuk diantaranya titipan adalah anak-anak kita baik anak kandung maupun anak-anak didik kita di sekolah.  Layaknya sebuah titipan yang kelak akan diambil pemiliknya tentu saja kita yang menerima titipan tersebut harus menjaga, merawat, memperhatikan titipan tersebut.  Begitu pula dengan anak didik kita, perlakukan mereka dengan baik.  Penuhi apa yang menjadi kebutuhannya di sekolah.  Ajari dan didik mereka sesuai perkembangan mentalnya.  Jangan memperlakukan anak terlalu sayang atau "over protective"  karena hal itu akan menjadikan mereka manja, malas, pemarah, dan sulit diatur.  Juga jangan permisif terhadap perilaku buruk mereka.  Seorang guru yang proporsional dalam menjaga dan mendidik mereka akan menjadi kunci sukses dalam pendidikan anak.

 

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua pembaca khususnya para guru.  Dan semoga pula pemerintah terus memperbaiki pendidikan di Indonesia, tidak saja hanya berfokus kepada kepentingan anak-anak didik tetapi juga  terutama berkaitan dengan kesejahteraan dan perlindungan para pendidiknya....  Lebih khusus lagi kepada para pendidik di tingkat PAUD.

 

dikutip dari Buku Menjadi Guru Hati.




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :





   Kembali ke Atas